12 March 2015

Dilemaku sebagai Ibu Bekerja

Suatu waktu disuatu sore saat menyusuri koridor kantor dengan seorang sahabat, kurang lebihnya dia berujar: "aku udah lama gak ke kantor...melihat birokrasi itu rasanya agak gimana gitu", tidak pakai lama langsung aku sahuti "aku aja yang tiap hari ke kantor juga males liat birokrasi!" hahahaha glodakk. Percakapan yang lain dengan isi yang hampir setipe dengan percakapan di atas juga acap kali terlontar dari bibir sahabat-sahabat yang lain dan diriku juga lah ya. Kata-kata resign dari kantor atau cuti diluar tanggungan negara merupakan kata-kata favorit emak-amak pekerja galau tidak terkecuali diku, dan beberapa ibu pekerja ini akhirnya mempunyai keberanian luar biasa dan memutuskan untuk resign dari kantor dan menjadi full time mom..yeaayy hebat euy...iiriiii tingkat provinsi #uhuk.

Untuk aku sendiri saat ini, hanya sanggup berdilema saja huaahhh (T_T), dilema meninggalkan abang dan adek, dilema setiap pagi buta harus melihat melihat adek yang masih tertidur diangkat dan duduk dipangkuan abang dianter ojek langganan kerumah Mbah Uti...hiks, dilema saat anak sakit, dan dilema yang paling sangat itu tidak bisa mendampingi mereka secara penuh, banyak kehilangan momen-momen penting dari kehidupan mereka. Lima hari sepekan keluar rumah berangkat jam 05.20 wib dan sampai rumah kembali minimal jam 18.30 wib. Dilemaaa sangat!  dan yang lebih menohok baru-baru ini dimention di FB sahabat dengan kata-kata "Anda punya waktu seumur hidup untuk bekerja, tapi anak-anak punya masa kecil dalam hidupnya hanya sekali". arrrghhh gigit jilbab,  disitu kadang saya merasa sedih hiks.

Tapiii saudara-saudara...sayang sekali..aku masih belum punya keberanian untuk memutuskan resign dari kantor...aarghhh kembali kunyah jilbab, bukan karena masih ingin aktualisasi diri mengejar kedudukan di kantor...sama sekali bukan. Namun lebih dari karena pengalaman masa kecil aku terhadap kehidupan kami dan kedua orang tua. Ibuku bukan ibu pekerja, murni ibu rumah tangga yang setiap bulan menerima uang pemberian dari suami, uang yang diberikan tersebut cukup tidak cukup harus cukup untuk bisa memenuhi kebutuhan tiap bulan dari kebutuhan rumah dan uang bayaran sekolah anak-anaknya. Alhamdulillah aku dan adik-adik  selalu tepat waktu dalam hal bayaran sekolah, namun disamping itu kami dituntut untuk hidup sederhana dengan rumah yang sederhana pula, jalan-jalan keluar/piknik atau makan direstoran merupakan hal yang sangat mewah bagi kami dan hampir tidak pernah dilakukan ya itu karena memang dana yang harus dikelola ibu sangat terbatas. Seperti itulah kurang lebihnya, aku mengharapkan anak-anak hidup selalu dalam keadaan cukup, apa yang menjadi kebutuhan mereka tercukupi dengan baik tidak kurang akan apapun.

Ditengah dilema yang tidak berkesudahan ini hahaha edisi lebay, Allah memberikan jalanNya. Aku dipertemukan dengan bisnis Oriflame. dipertemukan dengan sesorang kawan lama yang berani mengambil keputusan untuk resign dari kantor dan bekerja dari rumah bersama Oriflame. Terinpirasi dengan kesuksesan beliau, Bismillah hingga saat waktu keberanian aku untuk resign muncul nanti, saat ini aku memutuskan menjalani  dan membesarkan bisnis Oriflame bersama-sama dengan pekerjaan aku di kantor. Sejauh ini Alhamdulillah bisnis Oriflame bisa dilakukan berbarengan dengan pekerjaan aku dikantor, mudah dan simpel. Pemesanan produknya bisa dilakukan secara online, tinggal ketik-ketik orderan beberapa hari kemudian orderan diantar langsung kepada kita. Lalu untuk membesarkan bisnis oriflame ini kita juga perlu belajar, Alhamdulillah disupport penuh oleh d'BCN dengan modul-modul dan training-training yang setiap saat selalu diadakan.

Setiap hari aku menyadari, berbisnis Oriflame itu merupakan bisnis yang manfaat dan bisa menjadi ladang pahala, koq bisa? bisaaa dong... dengan dengan mengajak orang lain untuk gabung dalam Oriflame berarti kesempatan bagi kita untuk memberikan jalan pembuka rejeki kepada orang tersebut, membukakan peluang untuk memberikan tambahan penghasilan kepada orang tersebut.

Demikian temaan...curhatan hati emak-emak galau  disore hari mendung menjelang pulang kantor, jadi untuk teman-teman yang sedang mencari tambahan penghasilan baru atau ibu-ibu rumah tangga yang ingin membantu suami, bisnis oriflame ini pas sekali untuk dijadikan pilihan, karena dengan Oriflame anda akan Look Great, Make Money dan Have Fun.
==========================
http://www.dbc-network.com/?id=yasmeena

08 March 2015

Crita Rumah Stoberi

Rumah Stroberi yang bertempat di Lembang tepatnya di Cigugur Girang 145 Parongpong Bandung ini merupakan salah satu tempat favorit menginapnya kami sekeluarga khususnya neng Iyas (kalo neng iyas mah dimana juga suka..iyas mah banci hotel qiqiqiqi), baru dua kali sih kami berkunjung dan menginap di Rumah Stroberi ini. Kunjungan pertama saat syukuran ulang tahun Mas Suami dan kunjungan kedua saat jalan-jalan ke Bandung Selatan tepatnya ke ciwidey pulang menginapnyanya di Rumah Stoberi (Jauh amat yak dari Selatan ke Utara). Dua kali menginap di Rumah Stroberi ini, dua kali pula menginap di jenis kamar yang sama yaitu Rumah Cina...kalo Neng Iyas bilangnya Rumah Ninja Go (edisi kebanyakan nonton pilem ninja Go).
 Gambar diambil dari web Rumah Stroberi


Rumah Stroberi sendiri adalah gabungan antara Kafe dan Penginapan yang dilengkapi dengan perkebunan strawberry, playground dan outbond. Tempatnya rekomended banget untuk keluarga yang memiliki anak-anak kecil, dalam satu area sudah tersedia lengkap hotel tempat menginap dengan pemandangannya yang keren terus ada teman main anak juga dan nilai plusnya menurut aku ya ada kebun strawberri itu. 
Lokasi Rumah Stroberi itu dari terminal ledeng belok ke Jalan Sersan Bajuri searah dengan Sapulidi dan The Peak, kl posisi The Peak di atas maka Rumah Stroberi di bawahnya. Agak ribet juga sih dua kali kesana dan dua kali pulak kami sedikit kesasar tapi ketemu juga dengan bantuan 'Miss' GPS plus tanya-tanya.

Untuk rate penginapannya beragam tergantung dari pilihan kamarnya, dua kali menginap di Rumah Cina, aku mendapatkan harga yang berbeda..beda 50 ribu aja sih dengan yang pertama. Menginap yang pertama dapat harga Rp750rb dan menginap yang kedua Rp700rb, mungkin karena pemesanan kamarnya masih ada jeda hari.. menginap untuk hari sabtu sudah pesan hari kamisnya. Fasilitas menginap disitu kami dapat free sarapan pagi  diantar untuk 2 orang, gratis 2 tiket memasuki area Kiddy Land Playground dan boleh memetik strawberry sepuasnya tidak dibatasi berat dan hanya membayar Rp5.000,- per ons. Untuk yang tidak menginap aku kurang begitu ngerti tapi menurut hasil nanya mbah gugel, untuk yang tidak menginap bila ingin memetik strawbeery harus membayar paket Rp135.000,- (catatan tahun 2013) untuk memetik strawberry dengan berat maksimal 4 ons untuk 4 orang, jadi setiap orang boleh memetik 1 ons dan kelebihan berat akan diperhitungkan Rp6.000,- per ons nya.
 
Untuk makanannya, yang baru dicoba nasi liwet komplit untuk 4 orang dan milkshake strawberry. Nasi liwet kompilitnya enak porsinya lebih dari cukup untuk 4 orang kurangnya hanya disambel, untuk penyuka pedas seperti aku.. sambelnya gak ada pedes-pedesnya sama sekali bahkan saat minta  dibuatkan lagi sambel yang pedes, tetep aja gak berasa pedes. Namun secara keseluruhan enak kq..oiya milkshake strawberry juga enak.




Begitu deh crita tentang Rumah Strawberry, karena sudah late post jadi agak-agak lupa dikit namun secara keseluruhan lumayan berkesan. Tapi karena lokasinya jauh dari mana-mana nih ya terutama dari mini market, jadi kalau berencana mengunjungi dan menginap rumah Strawberry, aku menyarankan harus sudah prepare segalanya semisal obat-obat ringan dan kebutuhan-kebutuhan mendasar lainnya..jadi saat sampai disana apalagi sudah malem kita butuh-butuh sesuatu sudah tidak merepotkan.

Untuk info-info detailnya silahkan untuk  melihat  langsung ke web Rumah Strawberry nya yaaa


==================================================================================================

Our Anniversary

DaisypathNext Anniversary Ticker

Popular Posts