31 January 2008

Jakarta-Bekasi (Bag 2)

Kembali, sore itu...sama dengan sore-sore sebelumnya, aku kembali duduk manis di belakang suamiku tercinta tetapi sore itu berbeda dengan sore sore sebelumnya, perjalanan kami kali ini ditemani oleh hujan rintik-rintik yang lambat laun kian deras. Alhamdulillah kami telah menyiapkan mantel sebelumnya sehingga kami berpendapat walopun hujan deras tetapi tubuh masih cukup aman terlindungi dari air. Bismillah, berdoa semoga ALLAH senantiasa melindungi dan menjaga perjalanan kami....motor kami kembali menyusuri jalan menuju rumah mungil kami. Kondisi jalanan berbeda dengan sore sebelumnya, semakin macet..pokoknya macet banget, aku maklum...karena dalam cuaca tidak hujan aja pasti macet apalagi dengan hujan yang semakin deras.
Berpasrah dan terima yang dapat kami lakukan. Sambil ditemani hujan deras motor kami berhasil juga mencapai jalan matraman yang mulai lancar. Hujan semakin deras dan ternyata bajuku pun semakin basah! loh? ternyata mantelku tembus air...Ya Allah, jadi inget komentarnya Mas Ysugiri, basah sampe dalem-dalemnya..hehehe.

Dalam kondisi basah kuyup, rasa dingin dan lapar mulai terasa..tetapi iie tahan-tahan nih deh..kasian mas wawan..pasti beliau lebih capek...lebih dingin...lebih laper, lagian juga pakaian kami yang kayak astronot kecebur aja dapat menjadi kendala utuk cari tempat makan. Masih duduk manis di belakang mas wawan, iie mencoba belajar bersabar...dan berharap semoga hujan ini dapat membawa berkah dan rahmat untuk kami semua.
اللهم صيبا نفا
"Ya ALLAH turunkanlah hujan yang bermanfaat (untuk manusia, tanaman dan binatang)"

Harapan iie sungguh-sungguh, berharap keberkahan, rahmat senantiasa ALLAH curahkan untuk hujan yang telah diturunkan bukan menjadi keburukan...semisal banjir. Seperti yang pernah (baca: sering) iie' dan keluarga alami saat masih tinggal di rumah (baca: kontrakan) lama. Waktu itu hujan turun saat kami semua terlelap dalam tidur malam yang menyenangkan, lambat-lambat hujan semakin deras dan tumpahan airnya memenuhi bukan hanya selokan tetapi juga jalanan, halaman dan tanpa sungkan air masuk kesebagian rumah-rumah. Alhamdulillah rumah cukup tinggi, airpun hanya melonggok sampai halaman depan rumah..gak berani masuk kedalam (yang punya rumah galak sih..hehehe), dan suamiku tercinta mas wawan sempet-sempetnya banjir banjiran mendokumentasikan kejadian tersebut (beliau bilang untuk kenang-kenangan kalo kita dah pindah ke rumah baru).

Air hanya menyentuh halaman

Rumah dikepung air
Kalo ini Jalan Utamanya, Jl Nusantara Raya Perumnas 3 Bekasi

Lihatkan... banjir dimana-mana, begitulah yang terjadi kalo hujan tiba.

1 comment:

Unknown said...

wah mbak banjir ya... rumahku kadang langganan banjir tuh (diseputaran cempaka mas) kemayoran. Tau nih tapi belum ada kabar yang nunggu rumah.

==================================================================================================

Our Anniversary

DaisypathNext Anniversary Ticker

Popular Posts